Dalam dunia riset, khususnya riset pasar dan sosial, Pre-Testing atau Quick Survey merupakan tahap krusial yang dilakukan sebelum pelaksanaan survei utama. Tahapan ini dilakukan untuk menguji efektivitas instrumen survei, memahami respons awal target audiens, serta mendeteksi potensi masalah yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan survei sesungguhnya. Meski bersifat singkat dan skalanya terbatas, pre-testing memberikan dampak besar terhadap kualitas dan validitas data yang akan dikumpulkan. Kami PT Multi Utama Risetindo sebelum melakukan survey melakukan pre testing (quick survey) untuk mengetahui alur kuesioner yang sudah dibuat sesuai dengan yang di inginkan.
Pengertian Pre-Testing

Menurut Dillman et al. (2014), pre-testing adalah proses evaluasi awal terhadap kuesioner untuk mengetahui kejelasan pertanyaan, urutan, waktu pengisian, dan interpretasi responden terhadap instrumen survei. Dalam praktiknya, quick survey ini dilakukan pada sebagian kecil dari target populasi—biasanya 5–10%—guna melihat apakah kuesioner sudah dapat dimengerti dan dijawab dengan baik.

Tujuan Pre-Testing

  1. Mengidentifikasi kesalahan dalam kuesioner Pertanyaan yang ambigu, terlalu teknis, atau memiliki pilihan jawaban yang tumpang tindih bisa segera diperbaiki sebelum distribusi massal.
  2. Mengetahui estimasi waktu pengisian Quick survey membantu mengetahui apakah durasi pengisian kuesioner terlalu lama atau sudah sesuai harapan.
  3. Menilai logika dan alur pertanyaan Kadang, urutan pertanyaan tidak logis atau terjadi lompatan yang membingungkan. Pre-test akan membantu menyusunnya lebih efektif.
  4. Menguji instrumen digital atau sistem distribusi Dalam survei online, pre-testing juga digunakan untuk memastikan bahwa platform survei bekerja dengan baik di berbagai perangkat.
    Metode Pelaksanaan

Pre-testing dapat dilakukan melalui wawancara kognitif, survei terbatas secara online, atau observasi langsung. Dalam wawancara kognitif, responden diminta menjelaskan bagaimana mereka memahami pertanyaan yang diajukan. Sementara quick survey online lebih efisien untuk melihat pola respons awal dan validasi teknis dari sistem.
Contohnya, jika survei utama menargetkan pelanggan ritel di lima kota besar, maka pre-test bisa dilakukan kepada 20–30 responden dari satu kota terlebih dahulu. Hal ini cukup untuk memberikan gambaran awal tentang kejelasan instrumen survei.

Manfaat Pre-Testing

  • Meminimalkan kesalahan sistematis (systematic error)
  • Meningkatkan validitas dan reliabilitas kuesioner
  • Menghindari biaya besar karena kesalahan desain survei
  • Mempercepat proses revisi instrumen secara tepat sasaran

Menurut Sudman & Bradburn (1982), pre-testing yang baik bisa mengurangi lebih dari 50% kemungkinan kesalahan pengukuran dalam survei lapangan. Dengan kata lain, quick survey bukanlah langkah yang bisa diabaikan, tetapi merupakan investasi penting dalam perencanaan riset yang matang.

 

Kami siap membantu Anda Untuk Bisa Melakukan Quick Survei. Hubungi kami dengan klik icon di bawah ini:

Daftar Pustaka

  • Dillman, D. A., Smyth, J. D., & Christian, L. M. (2014). Internet, Phone, Mail, and Mixed-Mode Surveys: The Tailored Design Method. Wiley.
  • Sudman, S., & Bradburn, N. M. (1982). Asking Questions: A Practical Guide to Questionnaire Design. Jossey-Bass.
  • Presser, S., et al. (2004). Methods for Testing and Evaluating Survey Questions. Public Opinion Quarterly, 68(1), 109–130. (ijo)

Schedule appointment

admin

Contact Us

Anda dapat menghubungi PT MULTI UTAMA RISETINDO dengan mengisi form pada menu Contact Us atau email info@risetindo.co.id dan Anda juga bisa meminta kami untuk meminta proposal riset atau meminta kami untuk melakukan presentasi baik secara offline maupun online/zoom meeting . Jangan ragu untuk menghubungi contact center kami di +62 821-2580-3165 dan whatsapp di pojok kanan bawah website ini.

Learn more about us

Leave A Comment